“Gemintang semarak nian. Roslaini tak kuasa menolak untuk berbaur dengan kenangan. Malam itu, ia gegas mematut diri berhadapan dengan potret almarhum ayahnya. Dicium dan dipeluknya potret itu sampai ia betul-betul merasakan kelegaan. Kini, telah ia tunaikan piutang kepada ayahnya beberapa tahun lalu. Janjinya untuk lulus sarjana tepat waktu langsai sudah.”
Bibliografi
“Gemintang semarak nian. Roslaini tak kuasa menolak untuk berbaur dengan kenangan. Malam itu, ia gegas mematut diri berhadapan dengan potret almarhum ayahnya. Dicium dan dipeluknya potret itu sampai ia betul-betul merasakan kelegaan. Kini, telah ia tunaikan piutang kepada ayahnya beberapa tahun lalu. Janjinya untuk lulus sarjana tepat waktu langsai sudah.”
0 komentar:
Posting Komentar